29 Desember 2023 01:47:15 / Berita / Hits : 494 / Posted by Administrator
Pada 2023 ini, tercatat masih terus ada pendaki di gunung dengan status waspada dan siaga. Jika di Gunung Marapi pendaki masih mendapat izin untuk melakukan pendakian, di sejumlah gunung lain pendaki nekat meski tidak ada izin sehingga statusnya ilegal.
Pada 3-5 Maret 2023 lalu misalnya, ada pendaki asal Malaysia yang nekat naik Gunung Kerinci meski jalur pendakian ditutup. Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat baru mengetahui aksi tersebut beberapa hari setelah pendaki turun.
Pendaki nekat yang melanggar aturan juga beberapa kali tercatat di Gunung Merapi. Sejak 2018, jalur pendakian Gunung Merapi via Selo, Boyolali dan Sapuangin, Klaten ditutup setelah adanya peningkatan status menjadi level II (waspada). Pada 2020, statusnya naik menjadi level III (siaga), namun hingga sekarang masih saja ada yang nekat mendaki.
Salah satu penjaga pos pendakian Barameru Merapi, Selo, Syamsuri mengungkapkan bahwa pihaknya beberapa kali kecolongan.
“Kalau akhir pekan itu kami sering mencegat. Tapi kadang ada yang berhasil lolos dan mendaki,” paparnya saat kami hubungi Rabu (6/12/2023).
Terakhir, yang cukup geger adalah ketika seorang pendaki ilegal asal Spanyol ketahuan setelah mengalami hipotermia pada September 2023 lalu. Pendaki perempuan itu menelfon asuransinya saat berada di antara Pos 1 dan Pos 2 pendakian.
“Pihak asuransinya lalu menelfon kami, kami jemput akhirnya ke atas,” kata Syamsuri.
Pendaki itu kemudian mendapat surat teguran dari pihak Taman Nasional Gunung Merapi dan Merbabu. Biasanya jika berhasil lolos dari pantauan, pendaki bisa ketahuan melalui CCTV yang terpasang di Pasar Bubrah, titik terakhir sebelum area puncak Merapi.
Padahal, sejak penutupan pendakian plang penanda larangan mendaki sudah terpasang. Menurut Syamsuri plang itu seakan tidak jadi halangan buat para pendaki.
Sebelum kasus pendaki asal Spanyol, Syamsuri mengaku menjumpai beberapa pelanggar baik pendaki lokal maupun mancanegara. Ada yang berhasil mereka cegat di pintu masuk namun sebagian lainnya lolos dan baru ketahuan dari CCTV di Pasar Bubrah.
Sampai saat ini, Syamsuri mengaku langkah yang bisa ia lakukan hanya memberikan teguran secara lisan dan tertulis. Ia berharap pendaki bisa lebih paham risiko menaiki gunung dengan status waspada dan siaga.
“Gunung tidak akan pergi. Setelah statusnya kembali normal pasti pendaki bisa naik lagi. Alam ini sulit diprediksi jadi jangan nekat,” ungkapnya.
Syamsuri berharap peristiwa kelam yang terjadi di Gunung Marapi bisa jadi alarm bagi para pendaki di Indonesia yang sering mengabaikan status aktivitas gunung. “Intinya jangan coba-coba melanggar aturan. Risikonya nyawa,” pungkasnya.
Jeep Lava Tour Merapi, Rafting Sungai Elo, Soft Trekking Merapi, Yogya Walking Tour
Tags : jeep lava tour merapi, rafting sungai elo, soft trekking merapi, yogya walking tour
NIB :0302240041553
Jl. Temulawak, RT 01/RW 04 No 40 Nologaten, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
Phone
+62 274 485672
Mobile
+628112640967
Email :
merapiadventure01@gmail.com
ONLINE SUPPORTS : |
WE ACCEPT |
|
Exchange Rate : |
Jl. Temulawak, RT 01/RW 04 No 40 Nologaten , Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281
Phone
+62 274 485672
Mobile
+628112640967
WhatsApp
+628112640967
Telegram
+628112640967
Line
borobudursunrise
Email
merapiadventure01@gmail.com, borobudursunrise.net@gmail.com
Transferwise
https://wise.com/
https://wise.com/
CREDIT CARD
POWERED BY IPAY88
POWERED BY IPAY88